Pada tanggal 30 Oktober 2025, Oricon News, salah satu media berita terkemuka di Jepang, menyebarkan berita yang sontak menjadi viral dan menggegerkan. Kabar tersebut menyebutkan bahwa waralaba Super Sentai, yang telah berjalan selama 50 tahun sejak Himitsu Sentai GoRanger (1975) hingga serial terbaru Number One Sentai Gozyuger, akan dihentikan.

Reaksi datang bertubi-tubi. Tidak hanya para fans yang panik, tetapi juga para aktor veteran Super Sentai ikut mencuitkan rasa sedih dan kebanggaan mereka di media sosial X (Twitter).

Namun, sejauh ini, berita tersebut baru merupakan informasi sepihak dari pihak TV Asahi—stasiun penyiaran yang menayangkan Super Sentai—dan belum ada klarifikasi resmi dari Toei Company selaku rumah produksi dan pemilik franchise.

Jika kabar penghentian ini benar-benar terjadi, apa sebenarnya yang melatarbelakangi keputusan drastis ini? Mari kita ulas tiga teori dan spekulasi terkuat:

Teori 1: Potensi Kebangkrutan dan Kerugian Finansial (Merchandise Toy Selling Anjlok)

Rekomendasi Film SUPER SENTAI DUB INDONESIA

Salah satu alasan paling umum di balik runtuhnya sebuah franchise besar adalah masalah profitabilitas. BBC News bahkan ikut menyampaikan bahwa Super Sentai kemungkinan menghadapi kesulitan finansial.

Intinya, teori ini menunjuk pada:

  • Biaya Produksi vs. Penjualan Merchandise: Super Sentai tidak mampu menutup biaya produksi yang besar karena penjualan merchandise (terutama mainan/robot) yang tidak sesuai harapan. Namun, teori ini mendapat keraguan. Super Sentai sudah pernah menghadapi kesulitan serupa jauh sebelum ini.
  • Penyelamat di Tahun 90-an: Pada tahun 1990, saat penayangan Chikyu Sentai Fiveman, Toei bahkan pernah mewacanakan untuk mengakhiri Super Sentai karena rating yang minim dan penjualan toy selling yang merugi.
  • Jetman Sang Pahlawan: Kenyataannya, setelah Fiveman, dilanjutkan dengan Choujin Sentai Jetman (1991) yang dianggap sebagai penyelamat seri ini dari potensi kebangkrutan.

Jika masalah finansial bisa diakali di masa lalu, mengapa tidak bisa diatasi hari ini? Hal ini membuat spekulasi kebangkrutan menjadi sebuah tanda tanya besar dan kemungkinan bukan alasan tunggal di balik penghentian ini.

Teori 2: Pindah Stasiun Penyiaran (Konflik dengan TV Asahi)

Teori ini menjadi harapan terbesar para fans karena menawarkan "angin segar" dibandingkan kabar kebangkrutan. Alih-alih tamat, Super Sentai mungkin hanya akan pindah rumah atau stasiun penyiaran.

Alasannya cukup kuat:

  • Sumber Berita Sepihak: Berita awal hanya berasal dari pihak TV Asahi dan tidak menyebutkan Toei Company sebagai rumah produksi. Ini mengindikasikan bahwa masalah mungkin hanya terjadi antara TV Asahi dan franchise tersebut.
  • Hubungan 50 Tahun: TV Asahi telah menjadi broadcaster Super Sentai selama 50 tahun, sejak GoRanger hingga Gozyuger. Jika TV Asahi "menyerah" pada Super Sentai, ini mungkin disebabkan oleh ekspansi media hiburan seperti layanan streaming dan media online yang menggeser eksistensi televisi konvensional.

Namun, muncul pertanyaan kritis:

Rekomendasi Film : KAMEN RIDER DUB INDONESIA

Kenapa Hanya Sentai? Jika masalah terjadi antara Toei dan TV Asahi, seharusnya semua produk kreasi Toei Company, termasuk Kamen Rider (yang juga tayang di blok Super Hero Time TV Asahi), juga ikut cabut. Kenyataannya, Kamen Rider tampak "adem ayem" tanpa kabar penghentian. Hal ini mengarahkan pada dugaan bahwa performa Kamen Rider—yang mungkin memiliki toy selling yang lebih baik—masih potensial bagi TV Asahi.

Jika teori ini benar, kita hanya perlu menunggu kesepakatan Toei dengan broadcaster Jepang lainnya.